Khamis, 1 April 2010

Oh Pujangga Setiaku...

Pujangga setia...
Tatkala sepi melamar jendela kalbu
Senja nan suram mengiringi rintihanku
Kicauan burung seolah mentafsir diari hatiku

Pujangga Setia...
Lembaran cinta pudar tinggal kenangan
Walau sukar diabadikan
Di penghujung kedukaan

Pujangga Setia...
Saat indah bersamamu
Menggamit diriku merindui dirimu
Bayangmu meracuni lenaanku
Setiap langkahku dirantaian kasihmu

Pujangga Setia...
Bicaramu mengundang persoalan
Kasihmu mengundang ketenangan
Sentuhanmu mengundang kemesraan
Cintamu mengundang kesetiaan
Berlabuh dalam sebuah ikatan

Pujangga Setia...
Kusingkap makna sebuah sepi
Kudambakan rindu dalam puisi
Agar kau mengerti
Seraut cinta yang diukiri...

Perjuanganku Anak Desa Yang Serba Kekurangan

Pagi yang hening Di saat kesepian menyelubungi sukma
Tiupan pawana menusuk ke tulangku
Kesejukan kian terasa Daun nyiur melambai-lambai
Sebagai tanda pemergianku yang mustaid

Meninggalkan desa tercinta Tempat kelahiranku
Kucuba mengorak langkah Bagai bergegar seluruh alam

Terasa berat hatiku meninggalkannya
Air mataku yang bening mula berlinangan
Lalu...dengan semangat Kuterus jua melangkah menuju ke menara gading
Untuk meneruskan sisa-sisa hidupku


Walau siksa batin terasa
Menempuh ranjau yang berbisa
Penuh noda dan dosa
Namun... Semangatku takkan luntur

Bahkan... Jiwa membara menyala-nyala
Pengorbananku... Optimis mindaku Berani...proaktif...prinsipku
Inayat dari Tuhan kupohonkan
Pasti...pasti kejayaankan kucapai
Dalam perjuangan ini.